Senin, 30 November 2015

Manusia Tak Lebih Bernilai Dari Sampah

judul yang agak anarkis memang, saat itu aku diminta untuk menjadi pembicara di event up grading salah satu UPK kampus ungu. Panitia menghubungiku lumayan mendadak sehingga aku hanya waktu singkat untukku bersiap. Yah tak apalah kesempatan bertatap muka dengan generasi penerus, meski awalnya agak sangsi dengan diri sendiri karena salah satu peserta sudah menyatakan tak tertarik dengan agenda tersebut dan TOR panitia yang lumayan rumit akhirnya kuputuskan mengangkat tema ini.
Masa akhir organisasi adalah masa jenuhnya mahasiswa dan waktu untuk menyiapkan planning ke depan. Demikian saya sampaikan sedikit ringkasan materi yang saya bawakan :
Yang pertama saya menyepakati tentang definisi "Kesuksesan", banyak pendapat mereka tapi bagi saya sukses sendiri adalah dimana kita bisa memberi arti dan bernilai baik bagi diri kita sendiri juga orang-orang terdekat kita lebih-lebih masyarakat luas. Jika tidak bernilai maka dia tak lebih baik dari sampah. (saat saya mengatakan ini ekspresi mereka kaget). Saya menyapakati hal ini karena ketika kita beda pemahaman tentang kesuksesan maka akan beda pula cara kita menggapainya.
Setelah kita sepaham apa arti sukses itu lalu saya menanyakan lalu apa kesuksesan kalian sebagai mahasiswa? yah tentu beragam jawaban yang akan didapat tapi semua menyepakati bahwa untuk meraih sukses itu kita harus memiliki kualitas, baik hard skill maupun soft skill. Jika berbicara tentang hard skill tentu kita akan terbawa pada satu titik penentu yaitu IPK dan piagam-piagam penghargaan yang lain, tapi berbicara soft skill maka kita tidak akan bertemu pada satu titik.


to be continue