Senin, 25 November 2013

indahnya ukhuwah


Bayangan keindahan ukhuwah bani anshor dan muhajirin kini mulai membayang. Ataupun segala statement tentang keindahan ukhuwah itu mulai terngiang satu-satu. Menambah sempitnya ruang bernafas, mengecilnya hati yah karena kecewa. Sering sekali kita kecewa dengan yang namanya ukhuwah. Karena begitu banyak harapan kita terhadap ukhuwah dan ekspektasi berlebihan yang tercipta karena doktrin2 tentang keindahan ukhuwah.
Sehingga saat kondisi di lapangan tidak seperti yang diharapkan rasa kecewa pun muncul mengusik ketenangan hati. Jadilah ukhuwah disalahkan, perasaan kecewa yang mendominasi yang mungkin menggiring seseorang untuk insilah. Na’udzubillah.
Kenapa bisa begitu, lalu apakah benar salah ukhuwah??? Tentu tidak. Ukhuwah merupakan buah iman, saat ukhuwah tak seindah yang kita bayangkan sebenarnya itu sindiran atas lemahnya iman kita. Bisa juga ini adalah ujian yang harus dilalui, ujian tentang aqidah, dimana kita mengembalikan semua tempat bergantung kita hanya pada Alloh saja. Manusia yang kita anggap sahabat yang mungkin juga kita harapkan dapat menawarkan ukhuwah terkadang mengacuhkan kita. Yah benar saja, karena mungkin juga sedang melemah, dan satu yang perlu digaris bawahi masing-masing juga memiliki kepentingan untuk dirinya sendiri. Mungkin saja mereka juga berharap pada kita seperti kita berharap pada mereka. Mungkin saja mereka telah lebih banyak kita kecewakan. Atau yang lain.
Evaluasi diri merupakan jalan yang penting saat muncul kecewa pada ukhuwah. Sehingga kita bisa lebih bijak dan lebih tenang dalam menghadapinya.
Semoga Alloh merahmati dan memudahkan langkah-langkah kita menuju pada-Nya. J




Ujian atau Teguran

Ujian demi ujian melanda, silih ganti bak air yang mengalir di sungai... terus dan akan terus terjadi. Bahkan katanya ujian tidak akan pernah berhenti selama nyawa dan jasad masih sepaket.  Kalo sudah berpisah gak bakal ada yang namanya ujian. Yang ada pertanggungjawaban. 

begitu lah ketentuan-Nya tidak pernah ada yang bisa mengubahnya. yang menarik adalah beberapa saat yang lalu mendapat nasehat dari bunda. tentang ujian... oh bukan beliau bilang teguran. Saat aku merasa ujian begitu berad berulang dan selalu begitu dan semakin marah dengan keadaan. Tapi beliau bilang, benar itu ujian apa teguran atau justru musibah??? memang sudah setinggi apa keimananku, sudah sejauh mana rasa cintaku pada-Nya. sudahkah seperti para Nabi yang berhak mendapat ujian? duh tertampar sekali kata itu, jelas saja menyuruh air mata yang ku bendung langsung membobol bendungan... mulai membasahi pipiku . 

Yah, ujian terlalu indah untukku, yang tak seberapa amalku?
Yah, ujian terlalu anggun untukku, yang mungkin begitu pongah atas nikmat-Nya?
tak pantas, dan tak akan pernah pantas bahkan untuk menyebut semua yang Alloh takdirkan padaku sebagai ujian... yang mungkin itu ternyata jauh lebih banyak berisi tentang teguran.

Teguran tanda cinta tentunya yang kurasa...
saat aku mulai jauh dan  merasa tak perlu siapa pun lagi, 
persitiwa yang dihadirkan adalah bahwa aku adalah orang yang lemah tak bisa mengerjakan sedikitpun. meski semua plan telah sempurna di rekayasa

yah, semoga diri ini masih dianggap pantas untuk kata teguran... 

Allohu a'lam bish-showab 

Sabtu, 14 September 2013

Manusia Sistem

"manusia sistem" mungkin itu apa yang ada difikiranku sekarang. Manusia yang selalu tersistem bagai mesin ataupun alat yang sudah memliki standart operasional prosedur. seperti hewan yang senada semua tingkahnya. Apa bagusnya menjadi manusia sistem..., ribet tak bebas semua serba aturan dan aturan... bukankah sangat indah yang dinamakan kebebasan itu... bergerak semauku, sesukaku dan bebas... 

pingin tertawa dengan fikiranku tadi, jika dibilang itu fikiran bodoh rasanya tak hanya aku yang memikirkannya... beberapa tokoh dunia juga berfikir seperti itu...
sampai aku tersadar saat mempelajari ilmu anatomi fisiologi tubuh kita, ternyata semua tersistem dengan rapi, berjalan dengan teratur... jika ada satu yang tak sesuai sistem maka itu akan menimbulkan masalah bagi tubuh atau yang kita kenal dengan "sakit". Apa begitu juga yah dengan hidupku, jika tak kujalani dengan teratur sesuai aturan2 yang telah Alloh dan Rosulnya tetapkan maka akupun akan menimbulkan kerusakan.. 

Tapi berarti kebebasanku direnggut dong? ndak free tak sesuai dengan gembar-gembor tentang Freedom dan lain2 dong? 

saat pertanyaan itu menggelayuti hatiku, Al-Qur'an menjawabnya, sesungguhnya Alloh menciptakan kita diberikan kebebasan, mengikuti jalan kebenaran (sesuai aturan) atau tak mengikutinya (bebas tanpa aturan)... itu kebebasan yang sudah diberi yah meski masing2 pilihan kita akan diberi konsekuensi... ih gak seru banget sih... 
nyadar woy siapa kita, betapa bodoh dan dzolimnya kita...
semoga Alloh menggampuni kita dan memberi kita kemudahan untuk selalu mengarahkan akal kita untuk semakin menambah keimanan kepadanya ... 

Amiin

Rabu, 15 Mei 2013

GudjetKu Sayang, Sehatku Genggam

Tertarik dengan sebuah tema di diskusi PIRC FKM Undip yang membahas tentang gudjet dan kesehatan dilihat dari segi manfaat dan juga dari kerugiannya.
Sebelum terlalu jauh, kita akan sampaikan terlebih dahulu apa itu gudjet? Tak perlu kusampaikan artinya langsung saja qta sebut barangnya., gudjet itu HP, netbook, komputer, laptop, i-Phone dkk, tablet dan banyak lainnya. Udah pada tahu kan ya? (pasti minimal punya satu kawan sekalian), hehe...
Sadar tidak sadar hidup kita kini sangat tergantung dari alat2 tadi yang awalnya mereka dicipta hanyalah untuk mempermudah. Banyak waktu yang kemudian kita siakan dengan berlama-lama asyik dengan mereka. Bahkan sudah menjadi kebutuhan mutlak istilahnya. Sejalan pula namanya juga buatan manusia pasti punya lah kekurangan yang kemudian menyebabkan kerugian. Baik dari kesehatan (katanya berdasar penelitian bisa sebabin kanker, insomnia, dan banyak penyakit mematikan laiinya, nah lhooo...) #pikir2 dech klo mau memakainya. Tapi kelebihannya, dengan gudjet bisa memudahkan untuk sarana promosi kesehatan, jadi ndak cuman anak kesehatan aja yang bisa cara agar hidup sehat, cz infonya sudah gampang diakses. Malah sekarang HP bisa dijadikan sebagai deteksi dini penyakit lewat sms, mengolah data surveilans jug lebih mudah kalo pake laptop (wah hebatkan gudjet) .
Kedua , dari sisi sosial nich. Katanya kalo udah kenal ama gudjet bisa bikin kita jadi asosial, saking autisnya ama gudjet kita, jadi apatis pula ama sekitar. (hayoo, pada ngaku?? ). Udah gitu anak2 yang suka main gudjet juga sudah melupakan budaya adat mereka yang berupa permainan tradisional. Klo ini salah orang tua juga keasyikan main gudjet akhirnya anak2nya gak diajarin main tradisional. Haha... huhu tpi katanya juga nich dengan gudjet kita jdi makhluk sosial (nah lho gmana ini? Kog berbanding terbalik banget) ya kan kit bi nyapa n njlin komuniksi ama semua orang bhkan yang jauh sekalipun. Kalo buat anak2 kan sekarang juga bisa liat n kenal permainan tradisional mereka lewat gudjet apalagi klo ortu dah sibuk ama gudjetnya.
Ketiga soal ekonomi. Nah lho apa kaitannya? Katanya kelamaan gunain gudjet bisa sakit, kalo sakit habisin uang buanyak, belum lagi kalo suka ngikutin trend, aduh berapa uang habis wat ganti model hp ato gudjet yang lain. Tapi disatu sisi, ada beberapa yang bisa bisnisnya maju dengan gunain sosmed di gudjet. Widiiih sukses bro J
So, gimana dong? Qta boleh pake gudjet gak nich?
             Bolehlah, siapa juga yang nglarang. Dianjurin malah... tapi ya tadi biar efek2 jeleknya tadi gak kena ke kita n manfaat baiknya bisa kita peroleh, kita mesti cerdas makai gudjet kita.

Simple aja, cukup menggunakan gudjet kita sesuai dengan fungsinya. Gak usah berlebihan.. ya namanya yang berlebihan emang gak baik kan ??  Alloh, Tuhan kita aja yang ciptain kita udah melarang berkali-kali...  masak kita gak manut tho...
Sama ada beberap tips nie bagi yang lebih aman lagie :
1.        Klo pas telpon lama2 hindari sinyal yang lemah.. itu radiasinya ckup gedhe bro, sama kalo belum hallo jangan deketin telinga yah.. berbahaya...
2.       Kalo mampu beli casing anti radiasi ya beli, klo ndak ya kurangi telpon2annya.
3.       Kalo lagi tidur jangan deket2 HP yah.. pisah ranjang lebih utama..
4.      Gunakan sewajarnya, kagak usah autis2 amat lah...

Ayo, semua CERDAS ya makai alat yang katanya wat mudahin hidup kite itu,,,,

Kamis, 28 Maret 2013


Mempercayai dan dipercaya
Yang ini pengecualian dalam hal iman ya.. lebih jelasnya ini adalah tentang hubungan insan dengan insan yang lainnya. Percaya adalah hal yang paling penting dalam membina hubungan. Saya rasa semua bersepakat dengan hal ini. Untuk semua hubungan. Bahkan dimulai dari hubungan keluarga. Jika ada anak yang tak percaya ayahnya itu adalah ayah kandungnya, bisakah ia menjalankan perannya sebagai anak. Begitu pula sebaliknya. Dalam bersahabat, dalam kerja sama tim semua memerlukan kepercayaan. Karena hakikat manusia senang dipercaya, dan ia akan lebih nyaman bergaul, bekerja sama dengan orang-orang yang mempercayainya.
Eh,sebelum lanjut pembahasannya, mari kita simak dan cermati kisah berikut.
Dia adalah seorang pimpinan lembaga. Awalnya ia memang tak percaya bahwa ia mampu mengemban amanah itu. Tapi ia selalu diyakinkan bahwa dia mampu, dan luar biasa karnanya ia belajar ekstra keras untuk melayakkan diri. Memang tidak siap dari awal dan memang disiapkan untuk benar-benar siap.  Masa-masa awal berhasil terlalui. Huhft. Tapi percaya dirinya langsung pudar, saat staf paling muda yang baru saja ia pilih karena rasa percaya langsung menyatakan kesangsiannya terhadap kepemimpinannya. Apa yang harus diperbuat oleh pemimpin baru tadi ? Yup, ia sadar betul akan kualitas dirinya, ia bertekad untuk membuktikan dia mampu dan menepis semua keraguan staf mudanya. Tapi memang dasar rasa percaya itu teramat penting, karena toh pada akhirnya rasa percaya staf muda tadi tak pernah kunjung datang, bahkan bertambah parah. Ia mulai bercerita kesana kemari tentang kebobrokan si ketua lembaganya, mengibaratkan lembaganya ibarat kapal yang hendak karam.  Dengan semua itu apa yang bisa dihasilkan oleh ketua lembaga tadi yang tanpa rasa percaya dari orang-orang yang dipimpinnya? Meskipun dia sangat percaya pada mereka bahwa mereka akan mempercayainya? Dan apa yang bisa dilakukan sang ketua lembaga agar ia bisa menyelamatkan lembaganya?
Yah, begitu dahsyatnya kekuatan rasa percaya ini, yang tadinya tak mampu jadi mampu, dan yang tadinya mampu jadi tak mampu karena hilangnya rasa percaya itu.
Belakangan penulis juga lagi hilang rasa percaya terhadap sekitar dan itu tak nyaman sekali. Menangis itu jadi agenda yang tak pernah bisa terelakkan dari bagian hidupku. Yah mungkin karena aku ndak mampu masuk dalam kehidupan mereka kali ya. Awalnya aku sangat percaya terhadap mereka, tapi penolakan demi penolakan bahkan kecuekan demi kecuekan menyadarkanku mereka belum percaya bahwa aku sangat mempercayai mereka. Kecuali jika aku berkecukupan dalam segala hal, mereka di dekatku. Yah seperti dalam film hindi, mulai tertanam dalam mindsetku bahwa rasa percayaku itu “Impossible”. Tapi setelah perenungan yang panjang itu hanyalah ketidak percayaan diriku dan ketidak mampuanku untuk masuk dalam bagian mereka. Yah percaya terhadap diri juga point penting disini. Setidaknya jika tidak seorangpun mempercayaimu, minimal dirimu percaya terhadap dirimu sendiri. Dan berusaha tetap percaya terhadap orang-orang disekitarmu, karena bagaimanapun ia adalah orang yang kau punya sekarang. Jika terkadang kau dikecewakan, kau juga harus percaya suatu saat mereka yang akan membuatmu merasa sangat bahagia. Apa yang mereka rasa adalah sama seperti yang kau rasakan, hanya saja ada yang sepertimu terlalu memikirkannya tapi ada yang cuek aja dengan rasa ini.
Dan tolong percaya mereka mau menerimamu apa adanya, dan mau memperbaikimu untuk jadi lebih baik. Jadi diharapkan untuk jangan berkamuflase saat kau menawarkan sebuah hubungan. Kau akan kelelahan sendiri.

So, sekarang kita semua sudah memegang kuncinya bukan? , Silahkan kembangkan kualitas diri kalian sesuai dengan minat dan bakat kalian, suatu saat kita akan bertemu dan aku percaya kita bisa jadi tim yang kokoh/ settle. Dan silahkan direnungkan kutipan di bawah ini :
                      “ Berkhusnudhonlah bahwa saudaramu berkhusnudhon padamu”
                      “Percayalah padaku, maka aku akan mempercayaimu”



Fastaqim just for Lillah
Ukhtiy sholihah


Senin, 04 Maret 2013

Cinta

Cinta kata yang paling dekat dengan kita, meski sampai sekarang aku belum tahu apa sebenarnya arti kata itu yang sebenarnya. Masing-masing memiliki maknanya sendiri. Lalu aku masih belum mampu memaknai satu kata, lima huruf ini. ada yang mengatakan cinta tanpa definisi, ada yang mengatakan cinta itu berkata tentang rasa, tertarik dan ingin dekat dengannya. 
Jika kemudian ditanya pernah tidak jatuh cinta?
pernah gak ya? aku pun tak mengerti. 
yang jelas dalam sejarah hidupku yang very sense, aku pernah menyalahkan diri ini ketika rasa mulai menyapa. "Kekosongan hati akan mengingat-Nya yang kemudian membuatku dhukum akan rasa yang menyiksa ini, hingga dari saat itu yang aku tahu tentang cinta adalah salah dan membuatku menyiksa hatiku lebih dari yang lain. 
Aku benci rasa itu, sungguh. aku dibuatnya salah bertingkah dan menjadi rang paling bodoh di dunia. 
Sekarang aku harus mengakhiri pandangan itu, dan memulai hal yang baru dalam mengartikannya. 
Cinta tak pernah salah, aku saja yang belum bisa menerimanya dan meredamnya. 

Love is Friendship
*Rahul Kana

Minggu, 24 Februari 2013

entahlah

Sejenak kurenungkan
sebersit kucoba memikirkan..
dan sepintas saja seribu tanya membayangkan dalam diri
Alasan demi alasan terlontar untuk menutupi salah diri menjadi pembenar
saat ku tak mampu bergabung dengan sekelompok orang, 
kukata aku belum mau membuka diri untuk mereka... itu mungkin hanya pembenar saja
Saatku merasa sendirian, dan diacuhkan, 
kukata aku memang sedang ingin sendiri... itu mungkin juga untuk pembenar saja
saatku lemah dan butuh dorongan, 
kukata aku baik2 saja dan yakin ini adalah yang terbaik.. itu juga pembenar saja agar tak nampak lemah

ada kalanya aku ingin terlhat tegar padahal rapuh
adakalanya aku ingin terlihat rapuh hanya skedar tuk dapatkan simpati

tapi dari itu semua tak sedikit aku kecewa.... , hati ini terlalu mudah tuk terluka...
bahkan terlalu sepele jika masuk dalam tataran kedewasaan... 

berkali ku dengar: "Jadilah dewasa dan kuat "
tapi masihku bertanya, apa indikator dari kedewasaan dan kekuatan.... 
aku hanya manusia biasssa sama seperti semua manusia.. ada kalanya menjadi kekanak-kanakan dan juga rapuh lemah tatkala sendiri berdiri....

Dewasa

aku tak mengerti....
diri begitu lemah....
aku tak peduli...
apa yang dikata orang dan difikir orang tentangku..
itu bohong...

dewasa, tak peduli usia berapa..
ketetapan hati...
mencari dan membasmi ruang kemunafikan dalam diri..

Rabu, 20 Februari 2013

Abdi Masyarakat

Mengabdi = menjadi abdi masyarakat

Masyarakat??? siapa sich dia kayake penting banget... rakyat indonesia, buruh tani, orang-orang miskin??? hanya itukah yang disebut masyarakat???

jawabannya apa? jawab sendiri ye... mahasiswa bagian dari masyarakat juga gak ya???

abdi sendiri bersinonim dengan budak, bawahan, anak buah, dll yang intinya menjadi pelayan gitu. sepakat ndak ini???

awal dari marakya pengabdian adalah karena adanya masalah yang ada di masyarakat yang membutuhkan kontribusi dari yang mau menjadi abdi tadi. yang kemudian memanggil jiwa-jiwa yang masih peka terhaadap kepentingan orang lain. berbagai lembaga , universitas selalu menyuarakan dan memfasilitasi adanya kegiatan pengabdian masyarakat dengan berbagai cara. Tapi satu hal yang menjadi catatan benarkah mereka hendak menjadi abdi atau hanya pura-pura menjadi abdi. beda pula yang menjadi abdi karena tuntutan atau kepedulian terhadap sesama... hasilnya pasti jauh berbeda. contoh langsung dari lapangan... catatan pasca KKN : lembaga yang mengadakan program ini terkesan nyata mwnjalankan program hanya untuk formalitas memenuhi proker lembaga. Mahasiswa sebagai pelaku nyata di lapangan, terkesan nyata mengejar nilai sehingga banyak yang ujung2nya berakhir pada " yaw udah yang penting programnya jalan" masalah nyampe/ngena ato tidaknya ya urusan kesekian yang penting laporan beres. Yang kemudian menjadikan hasil pengabdian juga hanya setumpuk kertas berisi laporan kegiatan dan penilaian juga berasal dari itu...

akhirnya tercipta persepsi yang salah dimasyarakat... mengabdi = memberi uang dan tidak berbekas...

Oh Tuhan kuharap apa yang telah kami lakukan berbekas meski hanya menambah satu kemajuan kecil di tempat kami mengabdi....



"Ketenangan dan kualitas diri"

Melanjutkan tulisan terdahulu tentang ketenangan. Siapa orang yang tak ingin menghadapi semua hal yang ia alami, semua rasa yang bergejolak dengan ketenangan. Oh ya tapi tentu semua sudah paham bahwa tenang amat berbeda dengan cuek yah. Tenang tercipta dari kedewasaan berfikir, hati yang penuh prasangka baik.. sedang cuek cenderung lebih tak peduli atau berlari dari kondisi itu yah semacam itulah...

Nasehat yang akan selalu kita dapatkan saat benturan demi benturan menghantam kekokohan diri, ketebalan dinding hati adalah ketenangan. Lalu apa hubungannya dengan kualitas diri. Apakah orang yang tenang berarti kualitas dirinya baik???
Jawabnya adalah :"Ya", kualitas diri seseorang untk menguasai dirinya sendiri, mengarahkan hati untuk tak berprasangka selain bahwa semua sudah ditetapkan sehingga tak ada sedikitpun keluhan yang keluar dari mulutnya. Tentu menyejukkan berada di sekitar orng-orang yang tenang, tak heboh dengan sesuatu yang remeh, tak terluka hanya karena situaasi tak mengusik kenyamanannya. apalagi jika diri kita yang mempunyai sikap dan sifat tersebut, alangkah bahagianya.

Lalu bagaimana kita dapat hal tersebut, berdsarkan riset observasi terhadap banyak orng yang kukenal ternyata ketenangan berbanding lurus dengan keimanan. Kog bisa???

Karena hanya orang yang memiliki kedekatan dengan yang Maha memiliki tentu tak pernah mengkhawatirkan dan lagi bahwa dalam firmanNya Alloh memerintahkan kita untuk mengingat-Nya agar hati kita tenang. Yah apa yang kita khawatirkan jika semua yang telah ditakdirkan adalah yang pasti terbaik bagi kita menurut pencipta qta yang pasti jauh lebih tahu tentang ciptaanNya.

So, bagi kawan yang ingin merasai ketenangan dalam hidupnya, Memiliki kualitas diri yang baik, dan dicinta Alloh serta ciptaan-Nya.. 
jangan lupakan dzikrulloh cukup itu saja... serambi berlatih melapangkan hati dan senantiasa husnudzon

Senin, 28 Januari 2013

catatan bodohku

aku menangis saat itu, tertunduk dan terisak-isak... fikiranku bercampur aduk... semua yang kulakukan semua salah... tubuhku menggigil ketakutan, tak mampu lagi kupendamkan dan kuacuhkan...
jujur memang mungkin aku yang bodoh atau bagaimana aku pun tak tahu....
pagi itu... sekitar pukul 03.30 aku terbangun dan memang aku merencanakannya matang-matang untuk membuat snack untuk acaraku di pagi hari. alasanku befikir sederhana : aku takut tak matang sampai waktu yang ditentukan., yang kedua aku tak mau mengganggu waktu memasak ibu yang punya rumah. baru saat akan ku mulai, ibu datang dan menegurku : "mbak kug masak malem2 tho.. kan ibu risih dan jadinya ndak bisa tidur mbak" (kata ibu dengan agak yang sedikit meninggi).. aku mengiyakan dan memohon maaf dan menceritakan alasanku dan tidak mengulanginya lagie. tapi tak cukup bisa membuat ibu mengerti. aku berfikir lagi untuk menghentikan pekerjaanku, tapi kepalang tanggung, masakan udah setengah jadi. aku hanya termenung dan merenung, salahkah aku, masihkah aku salah, bisakah aku memperbaiki kesalahan itu. sampai masakanku matang dan siap. Alhamdulillah. adzan subuh telah berlalu, aku mencoba membantu ibu dengan membereskan barang-barang didapur. baru aku mulai ibu keluar dari kamarnya dan... " Mbak mbok jangan gtu, bantunya pagi aja, ini namanya ganggu tidur ibu. Ngapain sih mbak repot-repot padahal temen2 kan masih pada tidur..  oya, mbok dijadwal tho mbak  beresinnya, jangan mb terus. kasih tahu temen2nya.. "oh Alloh aku salah lagi", aku hanya bisa mengiyakan dan memohon maaf. sederhana mungkin bag yang menganggapnya sederhana.. tapi aku ternyata orang yang berbeda, aku tak kuat lagie.. karena semua kesalahan itu aku merasa kesalahanku. dan aku bahkan baru tahu itu sebuah kesalahan. 
dalam kalutku ku hubungi semua yang aku anggap orang yang paling memahamiku.. sebenarnya aku sangat ingin menelpon ibu kandungku, dan meminta beliau mengajari bersikap yang benar yang tidak membuat kecewa dengan ku.. tapi apa dayaku, ummi sudah tenang disisi-Nya, kejamnya kau masih mengusiknya dengan masalha sepele itu. aku bersyukur kakak dan mbk''ku sangat mensupportku...

tapi tak cukup itu, saat air mata sudah mampu ku redam, aku mendengar teman2ku dimarahin juga karena kesalahanku.. aku harus bagaimana, aku bingung... 
semua semangat ku hilang, aku tak tahu harus berbuat apa. kecuali menangis dan mencoba mengembalikan kepercayaan diriku.. aku memang memiliki hati yang terlalu kecil..
aku hanya berusaha menjadi putri beliau selama aku disini.., tapi semua salah dan aku takut atas apapun yang aku kerjakan... 
yah, mungkin aku mulai menjadi orang lain untuk saat ini, aplagi sahabat yang biasa menjadi tempat ku mencurahkan segala rasa, dia mengatakan aku ini orang yang sangat menyebalkan....
yah dan satu kenyataan pahit lagi yang harus kutrima aku ini adalah orang yang sangat menyebalkan... 
entahlah apa yg kini ku rasakan dan entah pula apa yang akan aku lakukan.. aku bener2 tak mengerti.. dan kuputuskan aku menjadi manusia sewajarnya, mahsiswa pada umumnya... bangun siang, bantu klo jadwal, lebih banyak dikamar, klo banyak orang baru diluar... hubungan dengan ibu dan bapak tetap seperti semula... 

dan satu harapku " Semoga Aku tak menyebalkan lagi" .. dengan segala usahaku....

senyum, semangat (^_^) 

Kamis, 17 Januari 2013

"Be Calm"

"Be Calm" aja .... kata itu terus tengiang di kepalaku, mencoba untuk memasukkannya dalam neuron otakku dan memaksa semua saraf terkomando untuk menggerakkan seluruh tubuh untuk tenang. dan kadang tak mudah bagiku untuk kemudian memperoleh ketenangan itu.. 
gemuruh hatiku mengalahkan logika yang coba ku bangun, memaksaku lebih keras untk menghujamkan kata "be calm ukhtiy", perfeksionistku kembali menyeruak mencoba menyalahkan diri atas kekurangan yang ada. akibat-akibat atas ketidak sempurnaan itu, ketakutan dipersalahkan semua menjadi sebongkah batu besar yang serasa menghalangi senyumku timbul dan entah apa dan kenapa, anak sungai siap mengalir dari kedua mataku. 
tak cukup disitu sisi logikaku kadang pun melawan mencoba menenangkanku tapi bukan menyelesaikan masalha tapi menambah beban fikirku yang kemudian mengkomando menjalar ke bagian lambung, rasa nyeri  muncul dan itu memaksaku untuk fokus merasakan rasa sakit itu. dan aku hanya bisa diam tertunduk tak mampu mengucapkan kata-kata, bahkan hanya tersenyum. dan jika itu dibiarkan akan berefek pada penyakit yang lebih dalam.

sungguh luar biasa bukan efek dari tidak ada ketenangan itu??? Lalu bagaimana kemudian agar ketenangan itu dapat kita dapatkan dan tak ada kecemaan itu ada??? tenang itu tidak hanya dalam membawa diri tapi juga dalam menghadapi permsalahan. 
To be continue...