Bayangan keindahan ukhuwah bani
anshor dan muhajirin kini mulai membayang. Ataupun segala statement tentang
keindahan ukhuwah itu mulai terngiang satu-satu. Menambah sempitnya ruang
bernafas, mengecilnya hati yah karena kecewa. Sering sekali kita kecewa dengan
yang namanya ukhuwah. Karena begitu banyak harapan kita terhadap ukhuwah dan
ekspektasi berlebihan yang tercipta karena doktrin2 tentang keindahan ukhuwah.
Sehingga saat kondisi di lapangan
tidak seperti yang diharapkan rasa kecewa pun muncul mengusik ketenangan hati.
Jadilah ukhuwah disalahkan, perasaan kecewa yang mendominasi yang mungkin
menggiring seseorang untuk insilah. Na’udzubillah.
Kenapa bisa begitu, lalu apakah
benar salah ukhuwah??? Tentu tidak. Ukhuwah merupakan buah iman, saat ukhuwah tak
seindah yang kita bayangkan sebenarnya itu sindiran atas lemahnya iman kita.
Bisa juga ini adalah ujian yang harus dilalui, ujian tentang aqidah, dimana
kita mengembalikan semua tempat bergantung kita hanya pada Alloh saja. Manusia
yang kita anggap sahabat yang mungkin juga kita harapkan dapat menawarkan
ukhuwah terkadang mengacuhkan kita. Yah benar saja, karena mungkin juga sedang
melemah, dan satu yang perlu digaris bawahi masing-masing juga memiliki
kepentingan untuk dirinya sendiri. Mungkin saja mereka juga berharap pada kita
seperti kita berharap pada mereka. Mungkin saja mereka telah lebih banyak kita
kecewakan. Atau yang lain.
Evaluasi diri merupakan jalan
yang penting saat muncul kecewa pada ukhuwah. Sehingga kita bisa lebih bijak
dan lebih tenang dalam menghadapinya.
Semoga Alloh merahmati dan
memudahkan langkah-langkah kita menuju pada-Nya. J