Minggu, 25 September 2016

Best Muslimah (part 2)

ya, dia yang sekarang sedang berjuang menumbuhkan cinta dihatinya...
ya, dia yang sekarang sedang merangkak untuk menjadi seperti apa yang dimau penciptanya...

dia yang dihatinya selalu berdekatan dengan Al-Qur'an
dia yang merelakan keindahannya tersembunyi dalam balutan kain kehormatan
dia yang bahagia saat rukuk dan sujudnya di waktu-waktu yang ditentukan
dia yang bertekad menjaga kesucian dari hal-hal yang sia-sia
dia yang teramat benci saat tak mampu memberi manfaat untuk sekelilingnya

dia seorang hamba yang ingin mencinta-Nya bahkan bila surga dan neraka itu tiada
dia seorang putri yang berbakti pada kedua orang tuanya
dia seorang saudara yang ringan membantu saudaranyya
dia seorang teman yang menawarkan ketulusan dalam persahabatan
dia seorang manusia yang meyakini berbagi adalah bagian dari perintah-Nya
dia seorang (calon) istri yang taat, sholih dan mensholihkan keluarganya
dia seorang (calon) ibu yang bertekad membimbing anaknya pada jalan menuju jannah-Nya
ya, dia hanya seorang wanita, yang bidadari akan cemburu kepadanya
dan dia adalah.....
Kamu... iya kamu yang selalu ingin berproses menjadi muslimah terbaik ...
"Be the best Muslimah...."

Berhentilah sebelum kau terbuai

Kau tahu tentang gadis bermata sendu itu ....

Kulihat ia bukan seorang pemurung, kau tahu senyumnya begitu manis.



Dia sedang bersikap keras terhadap hatinya sendiri...

Hai apa salahnya jika dia jatuh? Toh dia tak sedikitpun menginginkannya dan menyampaikan kepada yang lain.




Sabtu, 24 September 2016

Berburu Timbangan Portable di Semarang

Hari ini, sabtu 24 September 2016 aku ada agenda untuk membeli timbangan portable untuk tools Bank sampah unit di tempatku mengabdi. Awalnya aku ragu apa bisa menemukannya karena hanya berbekal nama daerah yang ada toko timbangan dari atasanku. Daerah plampitan, pecinan begitu kata beliau dekat toko jangkrik (toko kain) Kranggan.  Bermodal itu dan sedikit tahu arah jalan menuju pasar Johar (dulu pernah nyasar disitu ;-p) akhirnya nekad berangkat sendirian. Tentu tak lupa mengaktifkan GPS. dan benar ternyata aku berulang kali harus berputar-putar mengelilingi tempat yang sama apalagi aku masih bingung harus bertanya pada siapa. setelah kelelahan mencari dan memusatkan kembali GPS di indom***t, aku melanjutkan perjalanan alias mengulanmg lagi ke daerah atau tempat aku berputar-putar lagi, pelan-pelan sambil tengok kanan kiri mencari tulisan "jual timbangan". Sampai kuputuskan nekad bertanya pada toko besi dan listrik apakah mereka jual timbangan. Dari beliaulah meski tidak mendapat timbangan karena stok habis, aku menemukan toko timbangan di dekat sana. Memang benar-benar isinya timbangan semua, kata ibunya malah kalau mau timbangan truk ibunya juga punya. Tapi aku hanya butuh 4 buah timbangan gantung portable, jadi diberilah aku pilihan mau gantungan plastik atau besi, kalau plastik harganya 110.000 sedang untuk yang besi seharga 200.000-an. Dan mengingat budget yang ada aku pun memilih yang plastik saja. Ternyata aku mendapat tawaran lain lagi, jika aku beli 6 buah maka harga per timbangan hanya Rp 80.000,00 saja. Jadi ya aku terima sih, hanya satu yang aku tidak suka adalah ditawarkan mau ditulis murni sesuai harga yang aku bayar atau ditulis sesuai harga yang sebenarnya pada nota, jadi aku bisa mengambil keuntungan tersebut untuk diri sendiri.  Aaah mungkin ini yang namanya ujian, godaan yang lumayan kalau misal aku memang niat mencari keuntungan sebagai pedagang. Dan begitulah perjalanan hari ini, ada beberapa hal yang harus dipelajari ya cantik :
1. Meski ada GPS ternyata bertanya pada orang disekitar lebih membantu, juga menambah kenalan. asal dilakukan dengan sopan dan baik. jika berkendara, maka bertanyalah saat kita sudah turun dari kendaraan dan mesin dimatikan terlebih dahulu (jika sendirian).
2. Tak perduli seberapa kuatnya godaan untuk menyimpang, tapi jika dihati masih ada rasa takut pada Allah, maka turutilah hatimu jangan nafsumu.
3. Carilah timbangan sesuai dengan kebutuhan, jangan cepat mengambil keputusan saat diberikan tawaran, tapi hitunglah dulu dengan cermat. 
4. Dengan pergi sendiri dan tidak menggantungkan pada orang lain, kita bisa mendapat banyak pelajaran berharga, meski ditemani akan jauuh lebih mengasyikkan. :-) . Tapi sendiri pun tidak kalah serunya... ya tergantung rezekinya saja bagaimana.. (apa sih...haha )

Sekian tulisan hari ini, bagi yang nanti kapan-kapan butuh aneka timbangan bisa mencari di toko timbangan dii daerah plampitan, kalau dari pasar johar berarti lewat jalan belakang pasar, ada 2 toko di kanan dan kiri sepanjang jalan sebelum pertigaan ke arah Toko Jangkrik Kranggan. Semoga tidak nyasar sepertiku ^_^

Jumat, 23 September 2016

Sabar & Syukur (sing a song)

cipt. Triya Kurniawati (sya_nur)
Sayang , mengapa engkau cemberut
seakan tergambar gelisah mendera hatimu
Sayang, mengapa engkau bermuram durja
seakan tersirat besarnya masalahmu

kesinilah ceritakan padaku,
dan sadari hidupmu indah.....

reff :
Jangan kau ragu akan janji-janji Nya
jangan kau bimbang atas segala persoalan
segalanya telah Ia tuliskan
semuanya pasti ada penyelesaian

Bersyukurlah atas segala nikmatNya
bersabarlah atas apa yang belum tergenggam
sebagai.. manusia beriman
janganlah berputus asa...
sebagai... manusia beriman
tak pantas... menyerah... pada keadaaan.....

bersyukurlah..... bersabarlah... 3x
saayang jangan berputus asa...
saayang...........jangan....... berputus......asaaaaa....




Minggu, 18 September 2016

Best Muslimah (part 1)

Sejujurnya aku bingung untuk memulai kalimat, karena begitu banyak yg ingin tersampaikan. Oke sekenanya dulu ya meski agak kacau :-p .

Best muslimah ya itu awalnya berawal dari jargon kelompok halaqohku di tahun kedua kuliah yang kemudian aku jadikan id blog ini juga.

Dan sebenarnya jargon lengkapnya "Be the best muslimah!!!" ini masih terngiang di telingaku sampai sekarang. Yang bagiku adalah salah satu cita dan harapan terbesarku...

Lalu seperti apa sih best muslimah itu?

Kalau ini gambaran singkat versiku ya, ingat versiku (red:single) yang mencoba mendeskripsikan  :-)



Di sebuah kamar sempit tinggallah seorang gadis. Ia tengah tertidur pulas diatas kasur yang tertata rapi. Sepanjang mata memandang meskipun sempit kamar itu tertata rapi. Buku berjejer sesuai ketinggian di rak buku , baju  tertata rapi dalam lemari tak ada yg tergantung di belakang pintu. Dan ternyata di sudut ruang ada bunga plus pengharum ruangan yg tergantung pada kipas angin yg berputar pelan membelai gadis itu dalam tidurnya.

"Dimana dirimu, wahai jiwa2 haroki???..." terdengar alarm hp berbunyi, tak lama gadis tadi terbangun dan mengambil hapenya yang tergeletak lumayan jauh dari jangkauannya karena menghindari radiasi. Dimatikannya alarm yg menunjukkan jam 3 pagi. Seraya tersenyum gadis itu mengucap hamdalah dilanjutkan doa bangun tidur. Dia keluar kamar mengambil air wudhu dan kemudian sholat tahajud 8 rekaat ditambah 3 rekaat sholat witir. Di akhir ia menutup dengan doa penuh kekhusukan, seakan dia menyerahkan sepenuhnya segala urusannya kepada Allah. Setelah mengakhiri doa dia mengambil air minum dan Al-Qur'an yg kemudian dengan merdu ia lantunkan. Setelah dirasa cukup mungkin sekitar 5-6 lembar gadis itu lalu melepas mukenanya dan melihat jam masih setengah jam-an lagi waktu subuh. Lalu ia menyibukkan diri dengan membaca buku keagamaan atau pun buku keilmuan lainnya. Akhirnya adzan terdengar berkumandang, ditinggalkannya aktivitasnya dan dengan khusu' mendengarkan adzan dan berdoa. Ia segera berlari wudhu kemudian sholat fajar dilanjut sholat subuh. Tak lupa ia melanjutkan tilawah hariannya yang kemudian diteruskan dengan menghafal al-Qur'an. Setelah mengembalikan mukena, Al-Qur'an dan sajadah pada tempatnya; gadis tadi membersihkan kamarnya (menyapu dan mengepel) sampai wangi. Memasak sarapan adalah sebuah keharusan dan dilanjutkan sarapan (jika tidak sedang puasa) sembari mengecek atau menyusun agenda hari itu. Mandi dan bersih-bersih diri adalah agenda yang tidak mengambil waktu yang lama tapi juga tidak terlalu cepat. Sebagai seorang wanita tak lupa ia bersiap-siap merapikan pakaiannya dan juga penampilannya. Tidak berlebihan tapi juga tidak tampak kucel. Kemudian dia melanjutkan aktivitas diluar, dengan wajah yang berseri-seri saat bertemu teman-temannya. Mengerjakan tugasnya dengan profesional juga menawarkan ketulusan dalam setiap jalinan hubungan. Berhati-hati akan setiap kata dan sikap saat berinteraksi tapi tidak kaku. Dia adalah sosok yang selalu membawa aura positif di setiap tempat dan setiap moment. Dia menjaga pola makannya dengan baik dan tidak terlalu memforsir fisiknya, jika dirasa sudah selesai urusan diluar rumah ia segera bergegas pulang kerumah. Sore menjelang tak lupa ia membaca dzikir sore hari, dan sepekan 2 kali minimal dia memiliki jadwal senam aerobik untuk menjaga kesehatannya. Setelah selesai membersihkan diri dia bergegas sholat maghrib, membaca Al-Qur'an dan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang belum  selesai. Dia kemudian menutup harinya dengan do'a dan amalan sunnah sebelum tidur. 

uraian diatas itu deskripsi sesuai kehidupan penulis jadi tidak harus begitu agar menjadi best muslimah. Tapi intinya adalah menjadi seorang muslimah seperti yang diinginkan Allah yang sudah digambarkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Lebih lengkapnya akan dibahas di part 2 ya... :-)

(Bersambung)