Minggu, 18 September 2016

Best Muslimah (part 1)

Sejujurnya aku bingung untuk memulai kalimat, karena begitu banyak yg ingin tersampaikan. Oke sekenanya dulu ya meski agak kacau :-p .

Best muslimah ya itu awalnya berawal dari jargon kelompok halaqohku di tahun kedua kuliah yang kemudian aku jadikan id blog ini juga.

Dan sebenarnya jargon lengkapnya "Be the best muslimah!!!" ini masih terngiang di telingaku sampai sekarang. Yang bagiku adalah salah satu cita dan harapan terbesarku...

Lalu seperti apa sih best muslimah itu?

Kalau ini gambaran singkat versiku ya, ingat versiku (red:single) yang mencoba mendeskripsikan  :-)



Di sebuah kamar sempit tinggallah seorang gadis. Ia tengah tertidur pulas diatas kasur yang tertata rapi. Sepanjang mata memandang meskipun sempit kamar itu tertata rapi. Buku berjejer sesuai ketinggian di rak buku , baju  tertata rapi dalam lemari tak ada yg tergantung di belakang pintu. Dan ternyata di sudut ruang ada bunga plus pengharum ruangan yg tergantung pada kipas angin yg berputar pelan membelai gadis itu dalam tidurnya.

"Dimana dirimu, wahai jiwa2 haroki???..." terdengar alarm hp berbunyi, tak lama gadis tadi terbangun dan mengambil hapenya yang tergeletak lumayan jauh dari jangkauannya karena menghindari radiasi. Dimatikannya alarm yg menunjukkan jam 3 pagi. Seraya tersenyum gadis itu mengucap hamdalah dilanjutkan doa bangun tidur. Dia keluar kamar mengambil air wudhu dan kemudian sholat tahajud 8 rekaat ditambah 3 rekaat sholat witir. Di akhir ia menutup dengan doa penuh kekhusukan, seakan dia menyerahkan sepenuhnya segala urusannya kepada Allah. Setelah mengakhiri doa dia mengambil air minum dan Al-Qur'an yg kemudian dengan merdu ia lantunkan. Setelah dirasa cukup mungkin sekitar 5-6 lembar gadis itu lalu melepas mukenanya dan melihat jam masih setengah jam-an lagi waktu subuh. Lalu ia menyibukkan diri dengan membaca buku keagamaan atau pun buku keilmuan lainnya. Akhirnya adzan terdengar berkumandang, ditinggalkannya aktivitasnya dan dengan khusu' mendengarkan adzan dan berdoa. Ia segera berlari wudhu kemudian sholat fajar dilanjut sholat subuh. Tak lupa ia melanjutkan tilawah hariannya yang kemudian diteruskan dengan menghafal al-Qur'an. Setelah mengembalikan mukena, Al-Qur'an dan sajadah pada tempatnya; gadis tadi membersihkan kamarnya (menyapu dan mengepel) sampai wangi. Memasak sarapan adalah sebuah keharusan dan dilanjutkan sarapan (jika tidak sedang puasa) sembari mengecek atau menyusun agenda hari itu. Mandi dan bersih-bersih diri adalah agenda yang tidak mengambil waktu yang lama tapi juga tidak terlalu cepat. Sebagai seorang wanita tak lupa ia bersiap-siap merapikan pakaiannya dan juga penampilannya. Tidak berlebihan tapi juga tidak tampak kucel. Kemudian dia melanjutkan aktivitas diluar, dengan wajah yang berseri-seri saat bertemu teman-temannya. Mengerjakan tugasnya dengan profesional juga menawarkan ketulusan dalam setiap jalinan hubungan. Berhati-hati akan setiap kata dan sikap saat berinteraksi tapi tidak kaku. Dia adalah sosok yang selalu membawa aura positif di setiap tempat dan setiap moment. Dia menjaga pola makannya dengan baik dan tidak terlalu memforsir fisiknya, jika dirasa sudah selesai urusan diluar rumah ia segera bergegas pulang kerumah. Sore menjelang tak lupa ia membaca dzikir sore hari, dan sepekan 2 kali minimal dia memiliki jadwal senam aerobik untuk menjaga kesehatannya. Setelah selesai membersihkan diri dia bergegas sholat maghrib, membaca Al-Qur'an dan melanjutkan pekerjaan-pekerjaan yang belum  selesai. Dia kemudian menutup harinya dengan do'a dan amalan sunnah sebelum tidur. 

uraian diatas itu deskripsi sesuai kehidupan penulis jadi tidak harus begitu agar menjadi best muslimah. Tapi intinya adalah menjadi seorang muslimah seperti yang diinginkan Allah yang sudah digambarkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Lebih lengkapnya akan dibahas di part 2 ya... :-)

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar