Rabu, 03 Desember 2014

Indahnya Ukhuwah



Ketika kita hidup bersama tentu akan banyak hal yang terjadi baik itu menyenangkan bahkan mengecewakan sampai-sampai membuat air mata sering membasahi pipi. T.T
Nah, akan tetapi itulah karena kita berjamaah. Kita tidak sendiri dan bersama banyak orang dengan banyak sifat. Persaudaraan Islam/ukhuwah merupakan salah satu hal yang sangat penting. Itulah yang saya rasakan sampai muncul tulisan Celah Di Sudut Ukhuwah  di blog yang terdahulu. Dan kemudian kemarin saya menemukan adik-adik kesayangan saya menangis karena ingin mengerti saudaranya tetapi harus menekan keegoan dirinya. Dan itu tidak mudah tentunya sehingga air matalah yang menetes perlahan namun terus menerus. Karenanya kali ini saya akan mencoba membahas tentang Ukhuwah.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTlkuD1T0VYWWZkTUSJh9vZNtEdMpmCs3zJLbiK4ZObQDRULTwGGQ
Ukhuwah
Persaudaraan sesama muslim karena landasan aqidah bukan karena pertalian darah. Ia merupakan buah dari iman. Jika keimanan kita sefrekuensi, meski mulut belum memperkenalkan, tangan tak sempat berjabat tapi hati sudah saling terpaut, sudah saling berbicara. Itulah ajaibnya ukhuwah islamiyah.
Ukhuwah merupakan saudara iman, sedang perpecahan adalah saudara kekafiran. Awal dari kekuatan adalah kekuatan persatuan, sementara persatuan itu tidak akan ada tanpa cinta. Serendah-rendahnya cinta adalah lapang dada dan yang tertinggi adalah itsar(mendahulukan kepentingan saudaranya). Al-Akh yang shalih akan melihat saudaranya lebih utama dibanding dirinya sendiri karena bila tidak bersama mereka, mereka bersama dengan yang lain. Sementara mereka, kalau tidak dengannya maka akan dengan selainnya.
Dalam berukhuwah ada tangga-tangga yang dinaiki satu demi satu. Adapun tangga-tangga itu meliputi :
1.      Ta’aruf [saling mengenal]
Bukan hanya mengenalinya secara fisik, namun juga mengenali aspek pemikiran, kejiwaan, latar belakang diri dan keluarganya, kelebihan-kekurangannya, dan lain sebagainya.
2.      Tafahum [saling memahami]
Kesepakatan yang harus dibangun dimulai dengan kesepahaman dalam hal-hal prinsip, lantas dilanjutkan untuk saling memahami hal-hal yang sekunder. Bila ini dapat dilakukan, akan dapat dicapai kesatuan hati, satunya pemikiran, bahkan terimplementasikan dalam bentuk kesatuan amal dalam amal jama’i.
3.      Ta’aawun [saling membantu]
Mereka suka rela membantu baik dalam hal-hal yang menyangkut urusan hati, pikiran, maupun amaliyah. Ta’awun hati diwujudkan dalam bentuk empati dan kepedulian misalnya; ta’awun fikri diwujudkan dengan memberi saran dan sumbangan pemikiran; ta’awun amali dalam bentuk bantuan dan pertolongan secara materi, dan lain sebagainya.
4.      Takaaful [saling sepenanggungan]
Pada tingkat ini seorang mukmin benar-benar merasakan bahwa ia adalah bagian yang tak terpisahkan dari saudaranya. Bagai jasad yang satu, bila ada bagian tubuhnya yang mengaduh seluruh jasad akan tidak dapat tidur dan merasakan demam. Pada tahab ini mereka benar-benar telah menyatu dan saling mencinta. Bila seluruh tahapan ini tercapai, insya Allah akan terwujud kesatuan barisan dan kesatuan umat.
            Demikianlah, tangga-tangga tadi harus berusaha kita lalui, agar ukhuwah tidak hanya sekedar formalitas, hanya fisik yang bersama tapi hati, fikiran tiadalah tertaut sedikitpun. Dan kunci utama yang Rosululloh ajarkan pada kita dalam berukhuwah adalah komunikasi. Komunikasi dapat dicapai dengan pertemuan langsung melalui silaturahim, maupun tidak langsung dengan menggunakan sarana tradisional maupun modern. Komunikasi di zaman ini memberikan kemudahan lebih besar bi meluasnya jaringan dakwah dan ukhuwah islamiyah. Sekali lagi komunikasi itu penting. Tidak mungkin kita melewati tangga-tangga tadi tanpa adanya komunikasi. Dan biasanya yang paling sering terjadi kekecewaan, air mata yang tertumpah lebih banyak terjadi karena adanya miskomunikasi.
Makna Ukhuwah Islamiyah.
• Menurut Imam Hasan Al-Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.
Hakekat Ukhuwah Islamiyah
1. Nikmat Allah (QS. 3: 103)
2. Perumpamaan tali tasbih (QS. 43: 67)
3. Merupakan arahan Rabbani (QS. 8: 63)
4. Merupakan cermin kekuatan iman (QS. 49: 10)
Hal-hal yang menguatkan Ukhuwah Islamiyah:
1. Memberitahukan kecintaan pada yang kita cintai
2. Memohon dido’akan bila berpisah
3. Menunjukkan kegembiraan & senyuman bila berjumpa
4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)
5. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan
6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
7. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)
8. Memperhatikan saudaranya & membantu keperluannya
9. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
Meski kita tidak bisa sesempurna sahabat Nabi dari kalangan Anshor dan Muhajirin, tapi kita bisa berusaha sebaik yang kita bisa. Doakanlah saudaramu tanpa sepengetahuannya, seringlah membaca doa robithoh dan hadirkanlah wajah-wajah mereka dalam ingatanmu. Karena pemilik hati ini dan hatimu adalah Dia yang Maha Kuasa maka tentu kita harus meminta kepada-Nya.


dan memang akan selalu ada celah di sudut ukhuwah, maka harus selalu ada kebesaran hati untuk menutupnya. (Sya_nur)